(Sumber) Industri otomotif kini sedang bersiap mengadopsi inovasi terkini yang lebih ramah lingkungan, yaitu mobil listrik.
Tapi apa sih sebenarnya mobil listrik ini? Ada berapa jenis mobil elektrik? Bagaimana cara kerjanya?
Dan apakah sebaiknya kita mulai beralih menggunakan mobil dengan tenaga listrik atau tetap menggunakan mobil berbahan bakar minyak seperti yang sekarang kita gunakan?
Kali ini S-gala.com akan mengajak kalian untuk membedah hal ini, simak informasinya sampai selesai ya!
Mobil Listrik
Tercermin dari namanya, mobil listrik merupakan kendaraan yang beroperasi dengan tenaga listrik. Bukan bahan bakarf osil yang pasokannya akan terus menyusut seiring berjalannya waktu.
Dalam pengertiannya mobil listrik adalah kendaraan yang sepenuhnya atau sebagiannya digerakkan oleh motor menggunakan listrik di baterai, dan baterainya dapat diisi ulang.
Mobil bertenaga listrik praktis pertama diproduksi tahun 1880-an. Mobil ini sangat populer di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Perkembangan serta inovasi mesin pembakaran internal (internal combustion engine–ICE) disusul produksi massal kendaraan bensin yang lebih murah menyebabkan penurunan penggunaan mobil elektrik.
Perkembangan teknologi sistem penyimpanan energi khususnya teknologi baterai, membuat penggunaan kendaraan listrik menjadi populer kembali belakangan ini.
Electro mobility (E-mobility) adalah istilah umum untuk pengembangan transportasi bertenaga listrik untuk beralih dari penggunaan bahan bakar fosil, dan untuk mengurangi emisi gas karbon. Keunggulan utama e-mobility ini adalah efisiensi yang sangat tinggi dengan emisi karbon rendah.
Komponen-komponen pada Mobil Listrik
Adapun komponen-komponen utama yang terdapat pada sebuah mobil tenaga listrik adalah sebagai berikut.
- Battery pack
Fungsi komponen ini adalah sebagai tempat penyimpanan energi listrik dengan arus Direct Current (DC). Battery pack dapat dikatakan sebagai komponen paling paling mahal pada mobil elektrik. Komponen ini juga memiliki bobot paling berat di antara komponen lainnya. - Power inverter
Komponen ini berfungsi mengubah listrik DC dari baterai menjadi Alternating Current (AC) sebelum dialirkan ke motor listrik. Power inverter juga memiliki kemampuan mengubah listrik AC menjadi DC. Kemampuan tersebut dibutuhkan untuk mendukung fungsi regenerative braking. - Electric motor
Komponen ini berfungsi untuk menghasilkan energi mekanis yang berguna menggerakkan mobil elektrik. Electric motor berbentuk semacam dinamo yang di dalamnya terdapat beberapa bagian, meliputi coil, stator, rotor, dan magnet dua kutub. - Battery auxiliary
Komponen ini juga sering disebut aki. Mobil dengan tenaga listrik tetap membutuhkan aki walau sudah memiliki battery pack yang kapasitasnya sangat besar. Aki dibutuhkan untuk menyuplai listrik menuju aksesori-aksesori mobil. - Charge port
Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan mobil dengan sumber listrik eksternal yang akan mengisi baterainya. - Thermal system management
Komponen ini bertugas untuk menjaga electric motor dan battery pack agar tidak mengalami overheat selama mobil digunakan. - Transmission
Mobil listrik juga memiliki transmisi. Fungsinya untuk menyalurkan energi gerak yang dihasilkan oleh electric motor menuju roda.
Cara Kerja Mobil Elektrik
Secara umum, cara kerja mobil listrik adalah sebagai berikut:
Ketika pedal pada mobil ditekan, maka
Controller akan mengambil serta mengatur daya listrik dari baterai traksi dan inverter
Dengan pengaturan dari controller, inverter kemudian mengirimkan sejumlah energi listrik ke motor (sesuai dengan kedalaman tekanan pada pedal)
Motor traksi listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (rotasi/putaran)
Putaran dari rotor pada motor akan memutar transmisi sehingga roda berputar lalu mobil pun bergerak.
Jenis-jenis Mobil Bertenaga Listrik
Setelah mengetahui apa itu mobil listrik, komponen, serta cara kerjanya, kita akan membahas mengenai jenis mobil listrik yang beredar saat ini. Jenis mobil listrik ada 4 (empat).
Garis besarnya sebagai berikut:
- Battery Electric Vehicle (BEV)
BEV atau mobil listrik murni adalah kendaraan yang benar-benar hanya mengandalkan tenaga listrik untuk bergerak. Adapun listrik yang dimilikinya didapat dari sumber eksternal. - Hybrid Electric Vehicle (HEV)
Kendaraan HEV memadukan mesin pembakaran internal dengan penggunaan electric motor. Namun, electric motor biasanya hanya digunakan pada situasi-situasi tertentu saja, misalnya untuk membantu akselerasi mobil.
Mobil HEV tidak memerlukan sumber listrik eksternal. Sebab mesin konvensional yang dimilikinya juga berfungsi untuk menyuplai tenaga listrik ke dalam baterai.
- Plug In Hybrid Electric Vehicle (PHEV)
Cara kerja mobil PHEV sebenarnya tidak jauh berbeda dengan HEV. Komponen-komponen di dalamnya memiliki beberapa kesamaan.
Satu hal yang membedakannya, mobil PHEV mendukung pengisian daya sumber listrik eksternal.
- Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)
Mobil FCEV memiliki keistimewaan tersendiri karena menggunakan bahan bakar hidrogen. Oleh karena itu mobil semacam ini dilengkapi dengan hydrogen tank untuk menampungnya.
Hal yang unik dari mobil FCEV ialah menghasilkan air sebagai sisa proses kerjanya. Jenis mobil elektrifikasi yang satu ini masih tergolong langka.
Kesimpulan
Untuk di masa yang akan datang, mobil listrik memiliki potensi efisiensi yang sangat tinggi bagi kita dalam berkendara.
Bahan bakar fosil yang semakin langka menjadikan harga BBM semakin mahal, sedangkan energi listrik dapat terus diciptakan dan tidak akan habis.
Kendala saat ini terkait penggunaan mobil listrik adalah di fasilitas pengisian daya untuk mobil ini di berbagai tempat umum. Saat ini belum banyak Gedung dan fasilitas umum yang menyediakan tempat isi ulang daya untuk mobil listrik.
Nah, kalau Anda sendiri bagaimana? Apakah tertarik untuk beralih menggunakan mobil listrik?
SUMBER ARTIKEL | Sumber Foto : Google